Pages

Monday 18 August 2008

mencintai yang dicintai

Dalam hidup, banyak benda yang kita inginkan. Banyak perkara yang sangat kita dambakan. Kita ada macam-macam impian. Dalam hidup saya, masih ada beberapa perkara yang saya impikan, dan masih belum tercapai, dan sesetengahnya mungkin sekali tidak akan tercapai.

Tidak mendapat apa yang diidamkan? Rasa frust ? Kecewa? Putus asa?

Yang perlu sentiasa kita yakini; kita manusia ada agenda sendiri, ada perancangan tersendiri. Tapi Al-Kholiq mempunyai agendaNya yang jauh lebih besar. Dan sesungguhnya agenda Dia adalah yang terbaik untuk kita.

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak,kuda pilihan, haiwan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang terbaik.

[ Ali-Imran; 3:14 ]

Secara kasarnya apa yang dapat saya fahami dari firman Allah di atas, manusia mempunyai pelbagai keinginan yang tampak indah pada pandangan mereka. Take notes; ‘nampak indah pada pandangan’ . keindahan itu adalah suatu yang subjektif. Tapi perkara yang disebutkan di atas, hanyalah indah pada pandangan manusia semata. Tapi indahkah ia pada pandangan Allah ?

Amnya ayat di atas adalah bagi lelaki, dan yang pertama-tama disebut sebagai keinginan yang nampak indah itu adalah ‘perempuan’ . dan sesungguhnya perempuan itu nampak indah pada pandangan mata lelaki. Take notes; ‘pada pandangan mata’ . kemudian yang diinginkan adalah anak-anak, harta yang bertumpuk yakni jelas dan nyata dapat dipegang dan dilihat seperti dalam bentuk emas dan perak, serta harta duniawi lainnya seperti kuda yang terpilih (kenderaan) . tapi semua itu hanya keindahan pada pandangan mata. Jadi, apa sebenarnya keindahan yang hakiki ?

Atas semua keinginan yang tampak indah pada pandagan mata ini, Allah memberi amaran pada kita :

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khuatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya serta berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

[At-Taubah; 9:24]

Saya bukan ahli mentafsir Al-Quranul Karim, dan Al-Quran itu tidak boleh ditafsir dengan akal semata-mata tanpa ada gurunya. Mentafsir Kalamullah secara `aqli, sesatlah saya, dan sesatlah para pembaca. Secara kasarnya, apa yang saya peroleh daripada guru saya; jika segala keindahan duniawi yang kita impikan itu lebih kita cintai daripada mencintaiNya, maka tunggu sajalah azab dari Dia, kerana kita tergolong manusia yang fasik (berdosa).

Tertanya-tanya, jika begitu, salahkah kita menginginkan segala perkara di atas? semuanya bukan perkara buruk, bahkan banyak kebaikan padanya.

Jawapannya, tidak, tak salah. Memang sudah fitrah manusia, yang memerlukan kepada perkara-perkara tersebut. sebagaimana Allah menyatakan perkara di atas sebagai keinginan manusia, seperti itu jualah ia adalah fitrah manusia untuk menginginkannya.

Kenapa kita menginginkan keindahan seperti di atas, yakni perempuan, anak-anak, dan harta benda? Tanyakan pada diri anda sendiri, kenapa anda menginginkannya.

Jawapannya, perkara tersebut memang telah difitrahkan nampak indah pada pandangan mata manusia. Dan perkara indah itu selalunya dianggap sebagai suatu kebaikan, keuntungan, yang merupakan rahmat dan kurniaan dari Ilahi. Tidakkah ia suatu rahmat bila dipasangkan dengan seorang pasangan, dan dirahmati dengan anak-anak? Tidakkah ia suatu rahmat, suatu kebaikan, bila dianugerahkan harta kekayaan yang bertumpuk, rumah yang selesa, kenderaan yang bergaya untuk membawa ahli keluarga? Tidakkah ia suatu rahmat kasih sayang dari Ilahi bila hidup kita sejahtera dan selesa, sentiasa ceria ?

Terpulang pada kita, bagaimana untuk mentafsirkan maksud ‘keuntungan’ dan ‘kebaikan’ itu. Tanyakanlah pada diri sendiri, kebaikan yang bagaimanakah yang kita idamkan ?

Sesungguhnya;

Siapa yang diberikan Allah kebaikan, maka diberikannya kefahaman tentang agama.

[Hadith Riwayat Tabrani]

Rasulullah Sollalohu`alayhiwasallam menegaskan dalam sabda baginda, bahawasanya Allah Taala mendefinisikan kebaikan itu, sebagai kefahaman tentang ad-deen. Hadith ini menjelaskan dengan senyata-nyatanya, bahawa kebaikan yang hakiki itu, sebenarnya, adalah kefahaman tentang agama semata-mata. Bukannya keluarga yang besar, bukannya harta benda yang melimpah di bank, bukan juga pangkat kedudukan, bukan juga kefahaman tentang ilmu sains (engineering misalnya). Tapi kebaikan yang hakiki, di sisi Allah Taala, hanyalah ‘ilmu dan kefahaman tentang agama’ .

Lalu cuba kita renung-renungkan, di setiap untai doa kita yang kadang berjela-jela, apakah kebaikan yang sentiasa kita minta ? Apakah kita selalu meminta moga dipasangkan dengan si anu (unknown). Atau adakah kita selalu meminta moga dikurniakan rumah besar, kereta mewah, hidup tenteram lagi ceria? Atau adakah kita dalam doa, bermohon moga dikurniakan kefahaman sedalamnya tentang ilmu sains (duniawi) ? tanpa pernah terlintas di fikiran, bahawa yang terbaik itu adalah kefahaman tentang agama semata-mata?

Ada sahabat yang tertanya-tanya, jika begitu, dalam doa, tidak bolehke kita meminta agar dikurniakan perkara yang kita sukai ?

Jawapannya, boleh. Mintalah, ‘semoga dikurniakan dengan apa yang aku sukai, jika ia adalah perkara yang Engkau sukai YaAllah. Jika ia bukan perkara yang Engkau sukai, maka tariklah ia dari aku, dan jadikanlah ia juga tidak aku sukai. Dan kurniakanlah kefahaman padaku tentang apa-apa yang Engkau sukai.’

Semoga Allah menganugerahkan kita dengan kebaikan; yakni kefahaman yang sebenarnya tentang ad-deen yang jitu dan unggul. Amin.

Tuesday 12 August 2008

Life is A Business (One Sided Profit)

"O You who believe! Shall I guide you to a commerce that will save you from a painful torment
Allah's offering a business. A master offers a commerce to his slave, like if Umayyah become Bilal's business partner. Umayyah himself couldn't accepted Bilal's free soul by assuming Bilal's pride and humanity are his when he bought Bilal. Hugging a slave is even dropping your pride, how about becoming business partner? What a profit!
That you believe in Allah and His Messenger (Muhammad PBUH), and that you strive hard and fight in the Cause of Allah with your wealth and your lives, that will be better for you, if you but know!
Just need to give out some capital...
(If you do so) He will forgive you your sins, and admit you into Gardens under which rivers flow, and pleasant dwelling in Gardens of 'Adn ­ Eternity ['Adn (Edn) Paradise], that is indeed the great success." (as-Saff: 10-12)
There's nor loss neither disadvantage in this business. Full profit is promised with wealth become ours. All we need to think about is the capital. Others in business will be settled by Allah. Profit will be given one by one now and most on the end of the contract.
"Allah has promised those who believe (in the Oneness of Allah - Islamic Monotheism) and do deeds of righteousness, that for them there is forgiveness and a great reward (i.e. Paradise)." (al-Ma'idah: 9)
"I seek not any provision from them (i.e. provision for themselves or for My creatures) nor do I ask that they should feed Me (i.e. feed themselves or My creatures)." (adh-Dhariyat: 57)
"And whosoever strives, he strives only for himself. Verily, Allah is free of all wants from the 'Alamîn (mankind, jinns, and all that exists)." (al-Ankabut: 6)
Obviously, one-sided profit. The master profit nothing, it's all for the slave. The master is always giving.

Allah is The Most Gracious, Allah is The Most Merciful. How great the love from Allah for his slaves.

How snobbish, boastful and unthankful of those who refused it. Although it is just an offer, we should awake of who we are to be compared to Him.

If you're been offered $1 million with condition you must give some capital the best that you could give, mashaAllah you'll faint because of the happiness. How about all of the things that promised by our God, Allah? Don't you think you should fall to coma for that?


If me, I don't think I'm deserved to refuse the offer. Too shy to refuse because my master is too kind. I'm eager of my slaveness because I was never threatened. How kind of Allah.

How kind. How gracious. Merciful by 10^infinity.

Kehidupan Suatu Perdagangan (Untung Sebelah Pihak)

"Wahai orang-orang beriman! Mahukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
Allah menawarkan perniagaan. Tuan menawarkan perniagaan kepada hamba, seolah-olah Umayyah menjadi rakan kongsi Bilal. Umayyah sendiri tidak dapat menerima kebebasan jiwa Bilal dengan menganggap maruah, kehidupan Bilal adalah miliknya sebaik sahaja Bilal dibeli olehnya. Memeluk hamba pun dikira jatuh taraf, inikan pula tuan ingin menjalankan perniagaan bersama? Untung sungguh hamba-hamba itu!
(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,
Hanya perlu keluarkan modal...
Niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah kemenangan yang agung." (as-Saff: 10-12)
Tiada kerugian dalam perniagaan ini. Dijanjikan keuntungan sepenuhnya dengan kemewahan menjadi hak milik kita. Kita hanya perlu keluarkan modal. Perniagaan Allah yang uruskan, hasil pun Allah akan beri sedikit demi sedikit sekarang dan sangat banyak di hujung kontrak.
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, (bahwa) mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar." (Al-Ma'idah: 9)
"Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku." (az-Zariyat: 57)
"Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." (al-Ankabut: 6)
Nampak sangat, keuntungan sebelah pihak sahaja. Tuan tak untung, yang untung hamba. Tuan asyik memberi sahaja.

Allah Maha Pemurah, Allah itu Maha Penyayang. Cinta sungguh Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Sombong, takbur dan tidak bersyukur langsung hamba-hamba yang menolaknya. Memanglah tawaran saja tapi sekurang-kurangnya sedarlah siapa diri itu.


Jika di dunia, kamu ditawarkan RM 1 juta dengan syarat, kamu kena keluarkan sedikit modal sedaya upaya yang kamu mampu. MasyaAllah tentu kamu pengsan kerana terlalu gembira. Kalau ganjaran Allah pula? Tidakkah kamu rasa kamu perlu koma untuk itu?


Kalau aku, aku tidak rasa layak untuk menolaknya. Malu untuk menolak seab tuan aku begitu baik. Maka aku ridha dengan perhambaan aku kerana tidak sekalipun aku dilayan seperti hamba. Baik sungguh.

Baik sungguh. Pemurah 10^infiniti.

Saturday 9 August 2008

bercakap tentang telur ayam ~ signifikannya

Saya ada sebiji telur ayam, yang sempurna. Bayangkan, telur tersebut dengan tiga lapisan; pertama; kulit telur yang fragile, kedua; putih telur yang putih, ketiga; kuning telur yang kuning. Antara tiga lapisan tersebut, lapisan manakah yang paling penting ? Bagi yang lebih menyukai kuning telur, mungkin itu yang paling penting. Bagi yang sukakan putih telur pula, pasti putih telur yang paling penting. Tapi bagi yang mementingkan keseimbangan kesihatan, pasti kedua-dua putih dan kuning telur adalah penting, supaya kedua-duanya dapat saling meneutralkan dari segi nutriennya.

Telur ayam. Saintifiknya, kuning telur adalah embrio, yang mana pertumbuhannya secara sempurna akan menghasilkan seekor anak ayam. Putih telur pula adalah lapisan bendalir amnion, yang membekalkan zat dan perlindungan kepada embrio. Kulit telur pula merupakan selaput perlindungan luar bagi memastikan keselamatan optimum embrio.
Bayangkan, sebiji telur tanpa kulitnya. Apakah telur itu akan selamat menetas menjadi anak ayam (jika tidak digoreng) ? pastinya kemungkinan telur itu untuk selamat menetas sangat tipis, kerana mungkin telur tanpa kulit itu akan kebocoran bila saja tercucuk oleh bulu ibu ayam.
Bayangkan pula, sebiji telur dengan kulit dan kuningnya sahaja. Apakah kemungkinannya? Pada pendapat saya, embrio tanpa bendalir amnion, secara logikanya masih mungkin membesar menjadi anak ayam, tapi anak ayam itu sepastinya tidak akan bertumbuh dengan sempurna. Mungkin bulunya akan jadi biru; tidak kuning, mungkin ia lahir tanpa tangan dan kaki, mungkin ia langsung tidak kelihatan seperti anak ayam.
Bayangkan pula sebiji telur yang hanya mengandungi kulit telur dan lapisan putih telur? Apa pendapat anda ? Apa akan terjadi pada telur itu? Menetaskah ia? Ataukah tembelangkah ia ? atau ia cuma suatu entiti yang wujud tanpa makna ? fikir-fikirkan.

Dari segi prinsip fizik, sebiji telur tanpa kuningnya, mempunyai ruang kosong pada bahagian tengah telur. Bahagian yang kosong itu mempunyai tekanan rendah berbanding tekanan atmosfera. Dengan itu, tekanan tinggi dari luar akan menekan dan meranapkan telur itu, sehingga pecah. ..hurm....

Saya tidaklah mempunyai masa lapang yang banyak sangat hingga sanggup beromong kosong mengenai telur. Persoalannya, apa signifikannya telur dengan diri dan kehidupan kita ? Fikirkan sejenak.

Andaikan, kulit itu outer protection pada diri kita, atau lahiriah diri, atau senangnya physical appearance. Andaikan pula, putih telur itu adalah jasad kita, suatu organisasi sistem saraf, yang tunjangnya dikawal oleh otak; atau spesifiknya akal. Jadi, apa pula kuning telur itu pada diri kita ? andaikan di sini, yang kuning itu adalah, hati, yang merajai.

Saya tidak ingin bercakap mengenai kulit telur, atau physical appearance, sebab bukan itu tujuan saya. Lagipun, persoalan kulit ini bergantung pada akal dan hati individu. Anda tafsirkanlah sendiri mengikut tafsiran masing-masing. Saya ingin bawa anda berfikir; antara putih dan kuning telur, yang mana lebih utama @ mustahak @ prior ? antara akal dengan hati, yang manakah lebih penting ?

Andaikan di sini ada sebilah pisau. Apa yang akan anda lakukan dengan pisau itu?
Akal akan mentafsir, bahawa kegunaan pisau adalah untuk memotong. Tapi apakah yang hendak dipotong ? adakah sayur, buah atau bawang, ataukah... orang ? lalu hati mentafsir, matlamat apakah yang hendak dicapai menggunakan pisau tersebut. Apakah matlamatnya untuk memasak, ataukah untuk membunuh. Apakah matlamat yang diinginkan adalah ke arah kebaikan, ataukah matlamat yang diidamkan menjurus pada kejahatan. Begitulah, 2 akal yang sama, mentafsir logiknya kegunaan pisau tersebut, tetapi 2 hati yang berbeza menentukan matlamat kegunaannya.

Tanpa matlamat yang hendak dicapai, yakni tanpa hati yang menentukan jalan tujuan, apakah yang akan terjadi dengan kita ? tanpa hati itu, ranaplah kita oleh tekanan dari luar, walau sebijak manapun akal mentafsirkan logik sesuatu perkara.

Bayangkan pula diri kita, jika mempunyai hati semata. Wah, banyak matlamatnya, boleh dibuat list. Tapi tanpa akal yang menyatakan logik yakni alat untuk mencapai matlamat tersebut, apa maknanya ? jadilah kita mat jenin.

Seperti kuning dan putih telur yang saling melengkapi, seperti itu jugalah matlamat dan alat mencapai matlamat saling menyempurnai. Tapi yang matlamat itu embrio, dan yang alat adalah bendalir amnion, jadi yang manakah lebih utama ? seperti itu jualah antara hati dan akal. Manusia, dengan hati, insyaAllah masih sejahtera walau kurang akalnya. Tapi manusia dengan akal yang besar, tapi kecil hatinya, ranaplah ia oleh tekanan atmosfera yang meremukkan.

Akibat keranapan ini, mengambil contoh di Australia, bunuh diri adalah faktor external tertinggi yang meyebabkan kematian. Faktor lainnya adalah kemalangan jalan raya, dibunuh, dan mati lemas. Negara tersebut terus mengalami krisis bunuh diri di kalangan rakyatnya yang semacam menjadi satu trend. Antara fakta yang dihighlight :

> 2,683 people took their own lives in Australia during 1998.
> Which means an average of seven suicides per day.

> For every completed suicide there are over 30 attempts.
> Therefore there are over 210 people a day attempting suicide.

> 2,150 of these suicides were males.
> Male suicides outnumber female suicides by a ratio of 4:1.
>Homosexuality issues may be involved in up to one third of young men under 24 who suicide

> The four most common methods of suicide among men are: firearms (27%), hanging (26%), carbon monoxide (20%) and poisonings (19%).

> The most common methods among women are: hanging, poisonings, carbon monoxide and firearms.

Ironiknya, sebuah negara maju yang serba hebat seperti Australia, mengalami krisis kekurangan generasi muda akibat masalah bunuh diri.

Pengajarannya, rawatlah hati anda.

Sabda Baginda Rasulullah Sollalohu`alayhiwasallam :

Ketahuilah ! Bahawa di dalam badan ada seketul daging, apabila ia baik, baiklah badan seluruhnya dan apabila ia rosak, rosaklah sekaliannya. Ketahuilah ! Itulah yang dikatakan hati.
Riwayah Bukhari dan Muslim [Hadith ke-6 drpd Hadith 40 Imam Nawawi]

Friday 1 August 2008

semampunya !

Bertafakur sejenak, memikirkan jalan kami. insyaAllah setiap kami akan berpergian, menyempurnakan amanah masa hujung minggu ini. Semoga Allah meredhai dan menetapkan jalan yang terbaik buat setiap kami.

Tanggungjawab. Banyak sungguh. Bukan sekadar menjadi anak soleh, atau pelajar soleh, atau teman soleh, bahkan lebih dari itu. Yang terutamanya, dalam setiap anak soleh, pelajar soleh dan teman soleh, moga ada diri muslim soleh, yang tunduk dan patuh pada Rab-nya. insyaAllah.

Catitan ini adalah catitan kekesalan sebenarnya, menebus harga dosa hamba yang mementingkan diri. Setiap tanggungjawab itu adalah anugerah dan ujian, tanggungan yang perlu ditunaikan sesempurna yang termampu. Sesungguhnya Allah tak akan menguji hambaNya, kecuali dengan apa yang termampu ditanggung oleh mereka sahaja. Sebabnya; Dia lah Yang Maha Pengasih.

Terhimpit dengan tugas hakiki, dan juga tugas duniawi, diri cepat leka. Lupa tanggungjawab ank soleh, lupa tanggungjawab teman soleh, lupa tanggungjawab blogger soleh. Sepatutnya, setiap tanggungjawab ditunaikan dengan apa yang termampu.

Jika tak mampu memberi ceramah, maka ringankanlah hati dan diri untuk hadir ke ceramah.

Jika tak mampu menjadi pemimpin yang berwibawa, maka jadilah pengikut yang setia pada seorang ketua yang berwibawa.

Jika tak mampu menjadi pelajar terbilang, maka jadilah pelajar gemilang, atau cemerlang.

Jika tak mampu berdakwah dan mempengaruhi pada kebaikan, maka jangan pula banyak bicara dan mengadu domba.

Jika tak mampu menulis khutbah, maka tulislah sepotong ayat nasihat.

Jika tak mampu memberi pengisian blog yang mantap, maka tulislah barang sepotong dua kata-kata peringatan.~~~

Peringatan kali ini :

Wahai Kawan-kawan, aduhai diri sendiri, lakukanlah setiap tanggungjawab dengan sebaiknya, dengan apa yang termampu oleh kudrat anugerah Ilahi. Semoga jalan-jalan kita beroleh barakah. InsyaAllah. Selamat berjuang.